Saturday, November 7, 2009

jazz

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan: Kekayaan Jazz

Musik Jazz dengan permainan improvisasinya serta pengolahan irama dan melodi secara sinkopis, seringkali dianggap sebagai suatu yang berhubungan erat. Keterkaitan antara musik Jazz dengan permainan improvisasi dan teknik sinkopis, sering kita saksikan didalam permainan alat musik maupun penampilan vocal pada pertunjukkan Jazz. Hal itu dapat kita cermati, baik dalam sajian perorangan maupun dalam permainan kelompok.

Tampaknya gaya berimprovisasi dan permainan teknik yang sinkopis dalam musik Jazz, memberi kesan sebagai suatu permainan spontanitas. Namun sesungguhnya kesan spontanitas yang ada didalam musik Jazz itu, telah melalui sebuah proses latihan yang cukup panjang. Gaya permainan yang terkesan spontan dan improvisatif itu, telah dianggap oleh masyarakat awam sebagai label Musik Jazz.

Selain itu, uniknya musik Jazz juga disebabkan oleh permainan irama dan melodi yang ekspresif dari para musisinya. Mereka kadang kala mempertunjukkan teknik-teknik permainan yang luar biasa, seperti layaknya gaya seorang virtuos dalam sajian-sajian musik Klasik.

Tekstur irama Jazz yang sinkopis sering kali berkesan polifonik dan/atau poliritmik. Adakalanya musisi Jazz juga mengembangkan struktur harmoninya secara luas pula. Mulai dari pemakaian kerangka harmoni standar 12 bar blues, akor-akor progresi blues, atau pengembangan struktur harmoni melalui landasan skala-skala modal, skala pentatonis, skala diatonis mayor-minor, hingga pemakaian skala 12 nada. Disamping itu, musik Jazz juga acapkali menggunakan perubahan-perubahan tonalitas (modulasi), penggunaan nada-nada slur yang berkombinasi dengan nada-nada slide, penggunaan akor-akor suspensi, penggunaan ornamen-ornamen musik yang cukup variatif, hingga penguasaan teknik vokal atau instrumen yang luar biasa.

Evolusi musik Jazz bermula dari kemunculan genre musik Afro-Amerika, terutama dari musik-musik yang bernafaskan spiritual (gospel), musik-musik untuk bekerja atau musik-musik orang-orang kulit hitam yang berka­rakter Blues. Perkembangannya berlangsung secara aural (lisan), dan pengaruhnya ternyata meluas hingga ke musik-musik Amerika lainnya. Inspirasi aural, seringkali tidak terlalu mementingkan penotasiannya. Inilah yang juga menjadi karakteristik musik Jazz, sehingga memungkinkan musisi-musisi Jazz bebas untuk berkreasi melalui cara improvisasinya itu.

Tidak seperti pertunjukan musik Afrika-Amerika lainnya, Jazz tidak dapat kita kelompokkan sebagai musik rakyat. Pertunjukan Jazz jauh lebih kompleks serta membutuhkan suatu persiapan tehnik yang matang. Tampaknya seperti tidak terencana (bahkan komposisinya sering kali juga tidak dinotasikan), namun sebenarnya tidaklah demikian. Pertunjukkan Jazz memerlukan beberapa perencanaan dan persiapan yang matang, sebelum akhirnya tersaji suatu konstruksi sajian yang diinginkan.

Sajian berkualitas dari musik Jazz itu dapat kita nikmati pada pertunjukkan yang disajikan oleh pemain-pemain Jazz professional. Musisi-musisi professional ini, dapat memberikan apresiasi Jazz yang terbaik kepada apresiatornya. Sebagai apresiator Jazz, tentu saja bebas memilih atau menyaksikan permainan musisi-musisi Jazz yang disukai. Mulai dari pertunjukkan Jazz vokal, Jazz instrumental, pertunjukkan tunggal hingga group/band, atau pertunjukkan Jazz yang karya-karyanya diciptakan puluhan tahun lalu, hingga pertunjukkan Jazz yang karya-karyanya diciptakan pada masa-masa sekarang. Mulai dari sajian Jazz yang lembut melalui permainan alat musik nonelektronis hingga pertunjukkan Jazz dengan sajian hingar-bingar secara elektronis.

Sesuai berjalannya waktu, musik Jazz pun mengalami perubahan fungsi. Berdasarkan referensi-referensi sejarah, telah diketahui, bahwa pada awalnya Jazz merupakan musik yang berfungsi untuk tarian. Namun sejak Tahun 1940-an, banyak jenis-jenis Jazz yang hanya diciptakan khusus untuk didengar komposisi musiknya. Seperti karya-karya Jazz dalam bentuk orkestra, light classic, beberapa funeral, serta musik-musik parade. Peranan pemancar-pemancar radio swasta yang mulai muncul sekitar tahun 1920 di Amerika serta diciptakannya grammafon pada saat itu, juga memberi kontribusi terhadap penye­baran musik Jazz dari tempat asalnya ke seluruh penjuru dunia.

Gambar

Pertunjukkan Jazz

Dikutip dari…

Kini kita dapat juga mendengar musik Jazz di gedung-gedung per-tunjukkan, kampus-kampus, kursus-kursus musik, hotel-hotel, cafe-cafe, atau di bar-bar/nite club. Bahkan adakalanya kita juga dapat melihat para pengamen-pengamen jalanan, menyajikan musik Jazz dengan menggunakan alat-alat musik sederhana.

Gambar

Produk-produk rekaman Jazz

Dikutip dari…

Kesan atau pandangan tentang Jazz, kini juga telah mengalami perubahan. Awalnya musik Jazz sedikit dicemoohkan, karena terkait dengan musik-musik orang kulit hitam, atau musiknya orang-orang yang tidak berpendidikan. Tetapi anggapan atau pan­dangan terhadap musik Jazz itu lambat laun berubah, dan mulai mendapatkan penghargaan atau keduduk­annya yang lebih baik didalam berbagai lapisan masyarakat Amerika dan juga masyarakat dunia lainnya. Hal ini dapat dibuktikan, karena sejak tahun 1960-an, Jazz telah terdengar diberbagai tempat di negeri Paman Sam, khususnya sebagai sarana peribadatan bagi agama tertentu yang tidak hanya di kalangan kulit hitam saja, tetapi juga di kalangan kulit putih. Selain itu, musik Jazz saat ini juga telah merambah ke dunia industri musik dan menjadi komoditi bisnis serta telah memiliki pangsa pasar yang luas. Peminatnya bahkan berasal dari usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Disamping pertunjukan-pertunjukan langsung dalam bentuk festival atau konser-konser, musik Jazz dapat dijumpai pula dalam produk-produk rekaman berbentuk kemasan long play, cassette, compact disc, video compact disc, MP3 disc, hingga digital video disc. Produk-produk rekaman itu telah banyak dijual di toko-toko kaset, dengan harga yang variatif sehingga penggemar Jazz dapat membelinya sesuai kebutuhan dan keuangan mereka.

Gambar

Beberapa situs Jazz di internet.

Dikutip dari ……

Dikutip dari…

Bahkan kini situs-situs internet telah banyak memberi informasi-informasi menarik tentang Jazz, tanpa perlu mengeluarkan dana berlebih. Hanya saja, untuk mengakses informasi-in­for­masi melalui situs-situs Jazz di internet tersebut memerlukan piranti komputer atau piranti-piran­ti lain yang me­mung­kinkan sese­orang dapat mengakses internet. Untuk itu, kita juga perlu memiliki kemampuan bahasa asing yang memadai, agar mudah memahami informasi-informasi Jazz dari situs-situs internet tersebut.

Menelusuri sejarah dan karya dari sub- sub genre Jazz, seperti: musik Ragtime, New Orleans, Swing, bebop, fusion, dan beberapa sub-sub Genre musik Jazz lainnya yang pernah menyemarakkan dunia musik Di Amerika diakhir Abad 19, tentunya akan memberi kedalaman pemaham­an dan pengayaan apresiasi musik Jazz. Di samping itu juga, tentunya akan membantu kita untuk memahami lebih baik lagi, terha­dap karya-karya musisi Jazz tanah air. Selain itu, ada baiknya bila kita memiliki pula pemahaman tentang sejarah awal dari kemunculan sub-sub genre Jazz di Amerika, yang telah mengalami perjalanan panjangnya sekitar satu abad lebih.

Untuk mengenal musik Jazz lebih dekat, adakalanya kita memerlukan pengetahuan tentang sejarah perkembangannya, tokoh-tokoh yang mempeloporinya, serta ciri-ciri karya dari masing-masing sub genre Jazz tersebut.

No comments:

Post a Comment