Saturday, November 7, 2009

BEBOP

Di awal tahun 1940 terlihat adanya perkembangan dari Be Bop (seringkali disebut Bop saja), yakni suatu gaya musik yang cukup rumit. Musik Be Bop umumnya dimainkan oleh kelompok/grup musik kecil. Oleh sebagian orang Be Bop dianggap sebagai bentuk perla­wan­an atau pembebasan (rebelion) dari para improvisator yang kreatif. Mereka menentang sisi komersialisme serta grup-grup band yang ber­aliran Swing.

Gambar:

Band Be Bop

Dikutip dari ………

Dikutip dari…

Musik Be Bop lebih bermakna manakala didengar secara khusus sebagaimana mendengar musik klasik, karena musik ini tidak di­gu­nakan untuk pengiring tarian. Musik Be Bop memiliki kesan harmoni yang sangat menarik serta juga memiliki irama yang tidak mudah diduga oleh pendengarnya. Musik Be Bop umumnya ditam­pilkan atau dibawakan oleh grup-grup spesial, yakni musisi Jazz band stand (dimana musisinya bermain dalam posisi berdiri).

Mereka menggunakan melodi-melodi yang kompleks serta pro­gresi-progresi akor yang tidak biasa. Seperti komentar salah seo­rang pengamat Be Bop yang dikutip berikut ini, ”...Kami tahu, bahwa mereka tidak dapat membuat perubahan akor dengan cara demikian...” Selanjutnya, salah seorang pemain drum Be Bop menambahkan, “...Kita mempertahankan riff-raf dengan maksimal serta membangun suatu klik terhadap akor-akor baru...”

( Track-2 CD-5: ………………. )

Penampilan para pemain Be Bop juga membedakan dirinya dari musi­si-musisi aliran lainnya. Mereka seringkali berpenampilan dengan janggut serta bertopi baret. Tahun 1940-an aliran Be Bop awalnya berpusat di klub Harlem yang disebut Minton’s play House. Di tempat inilah beberapa innovator Jazz muda menjadi pelopornya, seperti Charlie Parker (pemain saxofon), Dizzie Gilespie (pemain terompet), atau Telonious Monk (pemain piano). Mereka datang untuk berpar­tisipasi dalam jams session disana.

Foto-foto:

Tokoh-tokoh Be Bop

Dikutip dari ………

Dikutip dari…

Gaya Be Bop

Satu kelompok pemain Be Bop dapat terdiri dari pemain saxofon dan terompet yang didukung oleh rhythm section (piano, bass, dan perkusi). Peran Be Bop rhythm instruments berbeda seperti yang terdapat pada Jazz awal. Sebagai contoh task drum tidak lagi menandai beat, tetapi melayani untuk aksen-aksen yang tidak biasa atau yang disebut sebagai ‘bombs’.

( Track-3 CD-5: ………………. )

Demikian pula untuk pemain piano tangan kirinya tidak lagi memberi pulsa dasar, tetapi mensuplai akor-akor dalam interval-interval yang tidak biasa.

( Track-4 CD-5: ………………. )

Beat atau ketukan ditandai oleh pizzicato bass. Rhythm dalam melodi Be Bop bervariasi dan tidak dapat diprediksi dibandingkan Jazz-Jazz awal.

Dalam improvisasi solo yang dilakukan Charlie Parker, sebagai con­toh not-not beraksen bisa hadir pada aksen yang lemah atau beat yang kuat, juga dapat dihadirkan pada berbagai variasi tertentu didalam suatu beat.

( Track-5 CD-5: ………………. )

Melodi Be Bop seringkali terdiri dari not-not yang pendek atau rumit, dengan aksen di off beat. Gaya Be Bop yang baru seperti ini bisa jadi memperoleh namanya dari vokalisasi yang sangat cepat yang seringkali dijumpai pada akhir suatu frase. Frase-frase melodinya sendiri seringkali merupakan variasi dan mempunyai panjang yang tidak lazim (irreguler). Dua atau tiga fragmen not dapat diikuti oleh unit melodi pada beberapa bar terakhir.

( Track-6 CD-5: ……………….

Sementara rythm harmoni Be Bop sendiri cukup kompleks. Pemain Be Bop seringkali membangun melodi dari 6 hingga 7not akor daripada 4 atau 5 not akor yang digunakan di Jazz-Jazz awal.

( Track-7 CD-5: ………………. )

Pertunjukan Be Bop biasanya diawali dan diakhiri dengan suatu pernyataan tema utama dari seorang solis atau 2 orang solis yang bermain unisono. Sisa karya itu sendiri kemudian diperkaya dengan improvisasi solo yand didasari pada melodi atau struktur harmoni.

( Track-8 CD-5: ………………. )

Sebagaimana pada Jazz awal, musisi Be Bop menggunakan lagu-lagu populer atau melodi-melodi populer dari 12 bar Blues sebagai landasan improvisasi.

Meskipun demikian, mereka juga menciptakan nada-nada baru untuk disesuaikan dengan harmoni dasar dari melodi yang sangat akrab didengar. Misalnya dalam Karya In Joke, musisi Jazz Be Bop bisa menggunakan sebuah nada dengan judul baru, dan hanya pendengar-pendengar yang berpengalaman yang bisa menebak lagu aslinya.

( Track-9 CD-5: ………………. )

Hal itu dapat didengar pada karya Charlie Parker yang berjudul Koko (1945), gaya Be Bop dari improvisasi Charlie Parker akan diilustrasikan dalam karya ini oleh 4 musisi. Parker memberikan dasar melodi dari Koko ini, harmoni pada musik populer Cherokee, yakni satu standar big band di era Swing. Ia mengatakan, bahwa ia mulai merasa bosan dengan akor-akor yang punya gaya demikian, dan ia mengubahnya agar bisa digunakan sepanjang waktu. Parker mengatakan tentang karya Koko, bahwa ia ingin tetap berpikir agar ada satu yang bisa dikaitkan, tetapi sesuatu itu berbeda. Parker ingin tetap mendengarkannya dalam beberapa kali, walaupun ia tidak bisa memainkannya. Maka disuatu malam Parker bekerja terus dengan Cherokee, dan ia merasa bisa melakukannya. Parker merasa, bahwa ia menggunakan interval-interval yang tinggi dari akor, sebagai suatu garis /alur melodi, dan kembali kebelakang dengan tepat, bisa melakukan hubungan yang sekaligus berubah (atau hubungan yang menandakan adanya perubahan). Parker merasa bahwa ia bisa memainkan sesuatu untuk didengar, dan ia merasa menjadi lebih hidup.

Tentang karya Charlie Parker: Koko

( Track-7 CD-5: ………………. )

Koko terdiri dari 16 bar introduksi, 2 chorus (32 bar untuk setiap chorus) yang dimainkan solo saxofon alto oleh Charlie Parker, Solo drum oleh Max Roach, dan 16 bar coda yang mencoba ’memanggil’ introduksi. Tempo biasanya dimainkan sangat cepat, dan beat biasanya ditandai dengan pizzicato bass. Sementara suara Cymbal, dimainkan dengan pemukul/stick yang berbentuk seperti ’sapu’. Sebagai catatan tambahan, terdapat Bombs atau aksen yang tidak irreguler (tidak biasa) dari bass drum.

Introduksi dimulai dari melodi yang pendek (dimainkan oleh saxofon, trompet, dan drum) oleh Dizzy Gilespie dalam unisono) dan dilanjutkan dengan 2 solo yang menjadi break sebagai penanda perubahan kecepatan dari instrumen tersebut.

Parker memperluas permainan solo, dengan menggunakan aliran not-not yang cepat, dan frase yang tidak simetris, serta aksen-aksen yang tidak bisa diduga. Begitu juga dengan tanda diamnya. Hanya pada permainan solo, terdapat rhythm penuh yang terdengar. Beat spektakuler dari permainan solo drum, sulit untuk ditangkap karena rhythm-nya yang kompleks.

jazz

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan: Kekayaan Jazz

Musik Jazz dengan permainan improvisasinya serta pengolahan irama dan melodi secara sinkopis, seringkali dianggap sebagai suatu yang berhubungan erat. Keterkaitan antara musik Jazz dengan permainan improvisasi dan teknik sinkopis, sering kita saksikan didalam permainan alat musik maupun penampilan vocal pada pertunjukkan Jazz. Hal itu dapat kita cermati, baik dalam sajian perorangan maupun dalam permainan kelompok.

Tampaknya gaya berimprovisasi dan permainan teknik yang sinkopis dalam musik Jazz, memberi kesan sebagai suatu permainan spontanitas. Namun sesungguhnya kesan spontanitas yang ada didalam musik Jazz itu, telah melalui sebuah proses latihan yang cukup panjang. Gaya permainan yang terkesan spontan dan improvisatif itu, telah dianggap oleh masyarakat awam sebagai label Musik Jazz.

Selain itu, uniknya musik Jazz juga disebabkan oleh permainan irama dan melodi yang ekspresif dari para musisinya. Mereka kadang kala mempertunjukkan teknik-teknik permainan yang luar biasa, seperti layaknya gaya seorang virtuos dalam sajian-sajian musik Klasik.

Tekstur irama Jazz yang sinkopis sering kali berkesan polifonik dan/atau poliritmik. Adakalanya musisi Jazz juga mengembangkan struktur harmoninya secara luas pula. Mulai dari pemakaian kerangka harmoni standar 12 bar blues, akor-akor progresi blues, atau pengembangan struktur harmoni melalui landasan skala-skala modal, skala pentatonis, skala diatonis mayor-minor, hingga pemakaian skala 12 nada. Disamping itu, musik Jazz juga acapkali menggunakan perubahan-perubahan tonalitas (modulasi), penggunaan nada-nada slur yang berkombinasi dengan nada-nada slide, penggunaan akor-akor suspensi, penggunaan ornamen-ornamen musik yang cukup variatif, hingga penguasaan teknik vokal atau instrumen yang luar biasa.

Evolusi musik Jazz bermula dari kemunculan genre musik Afro-Amerika, terutama dari musik-musik yang bernafaskan spiritual (gospel), musik-musik untuk bekerja atau musik-musik orang-orang kulit hitam yang berka­rakter Blues. Perkembangannya berlangsung secara aural (lisan), dan pengaruhnya ternyata meluas hingga ke musik-musik Amerika lainnya. Inspirasi aural, seringkali tidak terlalu mementingkan penotasiannya. Inilah yang juga menjadi karakteristik musik Jazz, sehingga memungkinkan musisi-musisi Jazz bebas untuk berkreasi melalui cara improvisasinya itu.

Tidak seperti pertunjukan musik Afrika-Amerika lainnya, Jazz tidak dapat kita kelompokkan sebagai musik rakyat. Pertunjukan Jazz jauh lebih kompleks serta membutuhkan suatu persiapan tehnik yang matang. Tampaknya seperti tidak terencana (bahkan komposisinya sering kali juga tidak dinotasikan), namun sebenarnya tidaklah demikian. Pertunjukkan Jazz memerlukan beberapa perencanaan dan persiapan yang matang, sebelum akhirnya tersaji suatu konstruksi sajian yang diinginkan.

Sajian berkualitas dari musik Jazz itu dapat kita nikmati pada pertunjukkan yang disajikan oleh pemain-pemain Jazz professional. Musisi-musisi professional ini, dapat memberikan apresiasi Jazz yang terbaik kepada apresiatornya. Sebagai apresiator Jazz, tentu saja bebas memilih atau menyaksikan permainan musisi-musisi Jazz yang disukai. Mulai dari pertunjukkan Jazz vokal, Jazz instrumental, pertunjukkan tunggal hingga group/band, atau pertunjukkan Jazz yang karya-karyanya diciptakan puluhan tahun lalu, hingga pertunjukkan Jazz yang karya-karyanya diciptakan pada masa-masa sekarang. Mulai dari sajian Jazz yang lembut melalui permainan alat musik nonelektronis hingga pertunjukkan Jazz dengan sajian hingar-bingar secara elektronis.

Sesuai berjalannya waktu, musik Jazz pun mengalami perubahan fungsi. Berdasarkan referensi-referensi sejarah, telah diketahui, bahwa pada awalnya Jazz merupakan musik yang berfungsi untuk tarian. Namun sejak Tahun 1940-an, banyak jenis-jenis Jazz yang hanya diciptakan khusus untuk didengar komposisi musiknya. Seperti karya-karya Jazz dalam bentuk orkestra, light classic, beberapa funeral, serta musik-musik parade. Peranan pemancar-pemancar radio swasta yang mulai muncul sekitar tahun 1920 di Amerika serta diciptakannya grammafon pada saat itu, juga memberi kontribusi terhadap penye­baran musik Jazz dari tempat asalnya ke seluruh penjuru dunia.

Gambar

Pertunjukkan Jazz

Dikutip dari…

Kini kita dapat juga mendengar musik Jazz di gedung-gedung per-tunjukkan, kampus-kampus, kursus-kursus musik, hotel-hotel, cafe-cafe, atau di bar-bar/nite club. Bahkan adakalanya kita juga dapat melihat para pengamen-pengamen jalanan, menyajikan musik Jazz dengan menggunakan alat-alat musik sederhana.

Gambar

Produk-produk rekaman Jazz

Dikutip dari…

Kesan atau pandangan tentang Jazz, kini juga telah mengalami perubahan. Awalnya musik Jazz sedikit dicemoohkan, karena terkait dengan musik-musik orang kulit hitam, atau musiknya orang-orang yang tidak berpendidikan. Tetapi anggapan atau pan­dangan terhadap musik Jazz itu lambat laun berubah, dan mulai mendapatkan penghargaan atau keduduk­annya yang lebih baik didalam berbagai lapisan masyarakat Amerika dan juga masyarakat dunia lainnya. Hal ini dapat dibuktikan, karena sejak tahun 1960-an, Jazz telah terdengar diberbagai tempat di negeri Paman Sam, khususnya sebagai sarana peribadatan bagi agama tertentu yang tidak hanya di kalangan kulit hitam saja, tetapi juga di kalangan kulit putih. Selain itu, musik Jazz saat ini juga telah merambah ke dunia industri musik dan menjadi komoditi bisnis serta telah memiliki pangsa pasar yang luas. Peminatnya bahkan berasal dari usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Disamping pertunjukan-pertunjukan langsung dalam bentuk festival atau konser-konser, musik Jazz dapat dijumpai pula dalam produk-produk rekaman berbentuk kemasan long play, cassette, compact disc, video compact disc, MP3 disc, hingga digital video disc. Produk-produk rekaman itu telah banyak dijual di toko-toko kaset, dengan harga yang variatif sehingga penggemar Jazz dapat membelinya sesuai kebutuhan dan keuangan mereka.

Gambar

Beberapa situs Jazz di internet.

Dikutip dari ……

Dikutip dari…

Bahkan kini situs-situs internet telah banyak memberi informasi-informasi menarik tentang Jazz, tanpa perlu mengeluarkan dana berlebih. Hanya saja, untuk mengakses informasi-in­for­masi melalui situs-situs Jazz di internet tersebut memerlukan piranti komputer atau piranti-piran­ti lain yang me­mung­kinkan sese­orang dapat mengakses internet. Untuk itu, kita juga perlu memiliki kemampuan bahasa asing yang memadai, agar mudah memahami informasi-informasi Jazz dari situs-situs internet tersebut.

Menelusuri sejarah dan karya dari sub- sub genre Jazz, seperti: musik Ragtime, New Orleans, Swing, bebop, fusion, dan beberapa sub-sub Genre musik Jazz lainnya yang pernah menyemarakkan dunia musik Di Amerika diakhir Abad 19, tentunya akan memberi kedalaman pemaham­an dan pengayaan apresiasi musik Jazz. Di samping itu juga, tentunya akan membantu kita untuk memahami lebih baik lagi, terha­dap karya-karya musisi Jazz tanah air. Selain itu, ada baiknya bila kita memiliki pula pemahaman tentang sejarah awal dari kemunculan sub-sub genre Jazz di Amerika, yang telah mengalami perjalanan panjangnya sekitar satu abad lebih.

Untuk mengenal musik Jazz lebih dekat, adakalanya kita memerlukan pengetahuan tentang sejarah perkembangannya, tokoh-tokoh yang mempeloporinya, serta ciri-ciri karya dari masing-masing sub genre Jazz tersebut.

FUSION

Fusion (Jazz Rock) merupakan gaya musik Jazz yang sangat dipengaruhi oleh gaya musik rock, selama akhir Tahun 60-an dan 2 dasawarsa setelah itu. Musik Jazz Rock (Fusion), adalah satu gaya musik baru yang dikombinasikan oleh para musisi Jazz dalam improvisasi, dimana mereka menggunakan pendekatan irama dan warna suara musik rock.

Jazz rock mencapai popularitas yang tentu saja tidak dapat disamakan dengan popularitas dari beberapa aliran Jazz lainnya, terutama sejak era musik Swing di tahun 30-an hingga 40-an. Group-group Jazz rock tersebut, memiliki ciri-ciri khas, yakni mencakup penggunaan instrumen non elektrik yang berkombinasi dengan instrumen Synthesizer, piano elektrik, gitar elektrik, dan bass elektrik. Instrumen non elektrik dengan penambahan komponen elektrik, juga sering digunakan, untuk memperluas wilayah efek tonal. Sementara, bagian perkusi diberi porsi lebih besar dari pada yang lainnya (terutama pada group-group Jazz awal), dan seringkali juga dikombinasikan dengan instrumen Afrika, Amerika Latin, atau India.

( Track-2 CD-6: ………………. )

Dua hal utama yang menjadi pembeda dari Jazz rock dengan musik Jazz lainnya, adalah peran melodi bass elektrik dan adanya satu figur ritmik yang diulangi secara terus menerus. Tokoh utama musisi Jazz rock (menurut referensi yang penulis miliki), adalah Miles Davis.

Gambar: (foto Miles Davis)

( Track-2 CD-6: ………………. )

Foto:

foto Miles Davis

Dikutip dari ………

Dikutip dari…

Beberapa albumnya yang dibuat Tahun 1969, (antara lain yakni In Silent Way), telah menjadi tanda dan jalan bagi musik-musik Jazz rock didekade berikutnya. Banyak sekali musisi yang bermain dengan Davis pada album tersebut, seperti pianis Herbie Hancock, Chick Corea, dan Joe Zawinul, serta saxofonis Wayne Shorter. Tahun 1971, Zawinul dan Shorter serta bersama-sama dengan pemain bass, drum serta perkusi, membentuk suatu group yang terkenal, yakni Wether Report. Group tersebut memproduksi berbagai warna suara yang merupakan warna pencampuran baru, serta tekstur dan wilayah suara yang sangat sonor, dari semacam suara big band. Variasi ini, terutama berlaku pada saat digunakannya Synthesizer yang memberi kesan lebih imajinatif.

Foto:

Tokoh-tokoh dalam grup Miles Davis

Dikutip dari ………

Dikutip dari…

Tidak seperti pada musisi Jazz awal, Group Wether Report tidak terdiri dari penampilan solo-solo dari beberapa anggota ansambel. Kepentingannya adalah pada bunyi group sendiri, daripada satu permainan idola individual.

( Track-4 CD-6: ………………. )




Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut "Burru" yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut "talking drums" (drum yang bicara) yang asli dari Africa Barat. "Jonkanoo" adalah musik budaya campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang - orang Jamaika untuk membentuk sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 - 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat "bop". Ska kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian "skankin" pada awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai pencipta "ska". Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan "Rock Steady" yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an. Bob Marley tentunya adalah bintang musik "dunia ketiga" pertama yang jadi penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya "The Harder they Come" pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti
Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumental pun terjadi seiring perkembangan ini. Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus – putus tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang 'berkotbah' dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. "Reg-ay" bisa dibilang muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul Amerika namun dengan ritem yang 'dibalik' dan jalinan bass yang menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika - Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi 'lubang - lubang' iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi. Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas - pasan dan putus - putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja atau rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan. Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits - hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Di samping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya 'Dancehall' Jamaika yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan yang luar biasa. Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.